Kadang kita ngga pernah sadar apa yang kita lakukan atau bicara kepada orang lain temen atau sahabat kia itu membuat dia sakit hati tanpa kita sadari.tetapi kita harus berkata jujur dengan orang lain walaupun itu berat sekali untuk di katakan,
“Katakanlah kebenaran walaupun pahit rasanya dan pedas kedengarannya”.
Sebuah pernyataan yang memang dianggap benar kebanyakan orang, tapi
disaat ingin menjaga perasaan orang lain kebimbangan pasti selalu
muncul di hati. Kebimbangan itu muncul, karena tak ingin orang lain
marah, kecewa, sedih atau bahkan benci terhadap kenyataan yang ada.
Tapi apakah hal itu patut dibenarkan?
Pernahkah kita terpikir bahwa suatu saat kebohongan kita kan tercium
juga. Sepandai pandai tupai melompat akhirnya bisa jatuh juga,bener ga? :D. di saat
kita menyimpan kebenaran kepada orang lain, pastilah kita menghormati,
menyayangi, bahkan mencintai orang itu karena kita mau menjaga
perasaannya. Namun kita harus sadar, kenyataan pahit akan terasa makin
pahit jika diketahui belakangan. Jadi, niatnya malah menjaga perasaan
malah bisa dikatakan membunuh secara perlahan.
Kejam.
Sangat kejam.
Apalagi saat kenyataan yang tertutupi menyangkut perasaan.
Dan itu sering tak terkira oleh kita.
Kenyataan mungkin terkadang menyakitkan, atau bahkan sering
menyakitkan. Tapi itu jauh lebih baik. Percayalah jauh lebih baik
daripada hidup baik baik saja dalam bayang bayang pesakitan.
Menyakitkan atau tidaknya suatu kenyataan bisa diminimalisir dengan
banyak cara. Cara pengucapan yang halus, cara penyampaian yang tepat,
dan tentunya komunikasi dari hati ke hati sehingga bisa selalu
berpegang teguh pada kejujuran.
Hati yang rapuh memang rawan dari sesuatu yang menyakitkan. Dan
ketahuilah mengembalikannya setelah kehancuran sungguh menyulitkan.
Laksana menyusun pecahan kaca yang telah menjadi berkeping keping. Tapi
menjaganya dari kehancuran dengan kebohongan tidak akan pernah mengubah
apapun. Akan tetap hancur. Malah lebih hancur lebur, lebih menyakitkan,
bahakan penderitaan yang kan berkepanjangan.
Apabila masih pahit terasa suatu kenyataan, yakinlah bahwa itu adanya
hidup. Hidup tanpa kekecewaan, kesedihan, dan kepedihan takkan pernah
bisa membuat kita mengerti arti kebahagiaan sesungguhnya. :) Bukankah kita
ingin menggapai kebahagiaan dunia akhirat?
Kalau begitu, katakanlah sesungguhnya. :)
itu lah yang gua baca di buku tentang menjaga perasaan orang lain,karna jagalah perasaan orang lain bila kita tidak mau di kecewakan karna telah membuat dia sakit hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar